Dalam realisasi layanan kesehatan yang inklusi, Kementerian Kesehatan memprakarsai Peta Jalan Kesehatan Inklusif 2017-2023 menjadi panduan dasar di dalam layanan untuk merealisasikan layanan kesehatan yang komprehensif, terjangkau dan inkulsif untuk penyandang disabilitas. Sebagai bentuk dukungan terhadap program ini, UCPRUK melalui dukungan Inspirasia mencoba untuk menggali praktek baik yang dilakukan di daerah untuk pencapaian layanan kesehatan inklusif untuk disabilitas. Workshop yang bertajuk “Praktek Baik Daerah dalam Realisasi Peta Jalan Layanan Kesehatan Inklusif Disabilitas” yang diadakan pada 15 November 2018, di Hotel Double Tree, Cikini Jakarta.
Peserta utama dalam workshop ini adalah para pemangku kepentingan baik dari Lembaga Pemerintahan di level nasional dan lokal, Badan PBB, Mitra Pembangunan, Asosiasi Internasional, para ahli dan akademisi, Organisasi Penyandang Disabilitas, serta Organisasi Masyarakat Sipil yang berfokus pada isu-isu disabilitas. Workshop ini mengundang 62 peserta yang pada akhirnya dihadiri oleh 42 peserta yang berasal dari kementerian, NGO, DPO dan perwakilan daerah yang memaparkan praktek baiknya
Seminar ini terdiri dari 3 sesi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai di atas yang mencakup : Rekomendasi temu inklusi dan updating realisasi roadmap layanan kesehatan yang inklusi, paparan praktek baik daerah serta penyusunan rekomendasi untuk 3 ranah wilayah yaitu kesehatan, sosial dan kementerian dalam negeri dan bappenas. Setiap sesi dimoderatori oleh: Prof Irwanto (Puska Disabilitas UI), Bapak Dadun (Pulitkes UI) dan Bapak Setyo Warsono (Gugah Nurani Indonesia).
Pembukaan workshop dilakukan oleh Sri Lestari sebagai community engagement and advocacy officer UCPRUK untuk mengawali bagaimana realisasi dari layanan kesehatan yang inklusif ini perlu dilakukan. Sri Lestari menyampaikan tentang berbagai permasalahan yang ditemui dan penyebabnya. Pada sesi pembuka yang berjudul a moment of reflection and appreciation “Layanan Kesehatan Inklusif Disabilitas” malalui video, Sri Lestari menceritakan pengalaman hidupnya sejak kecelakaan, bagaimana dia bangkit dan menemui kawan-kawan yang mengalami nasib serupa. Video yang memberi pesan bagaimana kondisi lapangan dari penyandang disabilitas dan peranan penting dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah tersebut bersama.