Melalui program “Creating Income Generating Opportunities through Wheelchair Maintenance and Repair Centers In DI Yogyakarta” Ford Foundation bermitra dengan UCP Roda Untuk Kemanusiaan (UCPRUK) mencoba menciptakan ekonomi yang inklusif melalui pengembangan peluang pendapatan bagi penyandang disabilitas. Seperti judul programnya peluang peningkatan pendapatan untuk penyandang disabilitas dilakukan melalui pembentukan repair center (pusat layanan reparasi kursi roda) di 5 kabupaten dan kota di Provinsi DI Yogyakarta: Bantul, Sleman, Gunung Kidul, Kulonprogo dan Kota Yogyakarta.

Mengapa menyasar pemberdayaan ekonomi penyandang disabilitas?

Diperkirakan sebanyak 12 persen penduduk Indonesia merupakan penyandang disabilitas (Sakernas, 2016 dalam LPEM FEB UI, 2017). Kelompok ini rentan terhadap ketidaksetaraan ekonomi. ILO melaporkan 85% penyandang disabilitas hidup di bawah garis kemiskinan. Selain itu, Brown & Emery (2008) menemukan bahwa laki-laki penyandang disabilitas memiliki pendapatan mencapai 50% lebih rendah dibandingkan laki-laki nonpenyandang disabilitas. Sementara DI Yogyakarta sendiri termasuk ke dalam provinsi dengan prevalensi penyandang disabilitas tertinggi di Indonesia.

Mengapa di DI Yogyakarta dan Reparasi Kursi Roda?

DI Yogyakarta memiliki program Jaminan Kesehatan Khusus untuk Disabilitas atau Jamkesus Disabilitas. Jamkeus merupakan jaminan kesehatan bagi penyandang disabilitas miskin di DIY termasuk bantuan alat bantu seperti kursi roda. Pada revisi terbaru dari Peraturan Gubernur no 51 tahun 2017, Jamkesus menambah paket layanan reparasi alat bantu bagi penerima manfaat Jamkesus Disabilitas. Melihat kebutuhan terhadap layanan reparasi kursi roda, dukungan pemerintah melalui Jamkesus Disabilitas serta minimnya teknisi kursi roda terlatih menciptakan peluang yang tepat untuk penyandang disabilitas di DI Yogyakarta. Tak hanya mampu memberikan layanan reparasi untuk penyandang disabilitas yang membutuhkan, pusat reparasi yang dikembangkan UCPRUK dengan dukungan Ford Foundation ini juga mampu menghasilkan pendapatan terutama dari program Jamkesus Disabilitas

24 Penyandang Disabilitas menjadi Teknisi Reparasi Kursi Roda

Program ini dimulai dengan pembekalan kapasitas untuk perawatan dan reparasi kursi roda bagi penyandang disabilitas dan relawan. Sebanyak 30 orang yang terdiri dari 24 penyandang disabilitas dan 6 orang relawan (PMI, dan keluarga difabel) mengikuti pelatihan dan dinyatakan lulus sebagai teknisi reparasi kursi roda di Di Yogyakarta. Dari 24 penyandang disabilitas yang dinyatakan lulus ini, 22 orang berkomitmen untuk membentuk kelompok pusat reparasi di kabupaten / kota masing-masing. Sejak kelompok ini dibentuk akhir Mei 2018, sebanyak 16 penyandang disabilitas telah mengaplikasikan ilmunya dan melakukan layanan reparasi. Yang menarik adalah, ke 22 orang penyandang disabilitas ini berasal dari berbagai latar belakang mulai dari yang telah memiliki latar belakang perbengkelan hingga yang sangat awam dengan perbengkelan. Pak Marno, ketua dari pusat reparasi Kulonprogo, Berkah Kursi Roda, merupakan pegawai bengkel yang terpaksa pensiun dini karena kecelakaan. Sementara tak sedikit peserta yang awam dengan perbengkelan dan sebenarnya merupakan atlet daerah: Sukoco, Sumarwan, Suparman yang merupakan atlet angkat besi, Sumaryanti yang merupakan atlet tenis serta Tri Angela yang merupakan atlet renang. Yang lain? Mulai dari pengusaha warung kelontong, catering, pengrajin kipas hingga pengrajin daur ulang sampah.

5 Pusat Reparasi Kursi Roda di 5 Kabupaten / Kota di DI Yogyakarta

Berkat dukungan Ford Foundation melalui dukungan peningkatan kapasitas, penguatan organisasi serta dukungan peralatan, 5 pusat reparasi kursi roda terbentuk di DI Yogyakarta. Pemilihan nama hingga logo dilakukan secara bersama-sama oleh anggota kelompok di tiap kabupaten / kota. Pemilihan nama dan logo memiliki filosofi tersendiri bagi mereka. Kulonprogo memilih nama Berkah Kursi Roda agar pusat reparasi Kulonprogo ini mampu memberikan keberkahan tak hanya untuk anggota reparasi namun juga difabel di Kulonprogo. Bengkel Maju Mapan atau 5758 dipilih Samadi dan kawan-kawan sebagai pusat reparasi Bantul dengan alasan sederhana: memiliki rima yang mudah diingat dan doa agar selalu maju dan mapan. Sementara Yuli dan kawan-kawan memilih menggunakan slogan Kota Yogyakarta ke dalam nama pusat reparasinya, Anugerah Istimewa Kota Yogyakarta. Mengusung tema yang sama yaitu mengadaptasi slogan daerah, Pak Joko, Pak Doddy dan kawan-kawan dari Sleman menggunakan nama Karya Roda Sembada sebagai nama bengkelnya. Terakhir, Gunung Kidul mencoba memadukan muatan lokal dan internasional ke dalam nama pusat reparasinya: Handayani Repair Center. Handayani adalah slogan dari Kabupaten Gunung Kidul.

Melayani 60 reparasi dan Telah Terintegrasi dengan Layanan Jamkesus Terpadu

Sejak 5 pusat reparasi ini terbentuk, 60 layanan perawatan reparasi telah dilakukan. Untuk tiga pusat reparasi: Berkah Kursi Roda Kulonprogo, Anugerah Istimewa Kota Yogya dan Maju Mapan Bantul bahkan telah terintegrasi dalam layanan Jamkesus Terpadu. Periode Juni hingga September 2018, tercatat telah 14 layanan reparasi kursi roda yang dilayani dalam Jamkesus Terpadu.

Menjadi Unit Usaha Yang Mandiri dan Berjejaring dengan Berbagai Stakeholder

Saat ini, dua pusat reparasi telah memiliki ijin usaha bengkel kursi roda di kabupaten masing-masing yaitu Bengkel Maju Mapan Bantul dan Berkah Kursi Roda Kulonprogo. Ke depan, tiga pusat reparasi lain ditargetkan untuk juga memiliki ijin usaha dalam pemberian jasa perbaikan kursi roda di kabupaten/kota masing-masing. Tak hanya mandiri sebagai unit usaha, kelima pusat reparasi ini juga ditargetkan mampu untuk membangun jejaring dengan stakeholder terkait untuk tak hanya menguatkan kemitraaan namun juga mengembangkan peluang usaha. Sebagai contoh, Handayani Repair Center Gunung Kidul telah berkerjasama dengan Dinas Sosial Kabupaten Gunung Kidul dalam pelaksanaan pelatihan reparasi kursi roda untuk komunitas difabel di kabupaten tersebut. Tim Handayani Repair Center tak hanya dipercaya sebgai pengelola pelatihan namun juga pelatih untuk kawan-kawan sebayanya di Gunung Kidul.

Nama dan Sebaran Pusat Reparasi Kursi Roda di DI Yogyakarta